BAB II
PEMBAHASAN
HARGA
POKOK-FULL COSTING
HARGA
POKOK
Penegrtian
Harga Pokok
Harga pokok dikenal dengan nama
singkatnya “HPP” adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi, yang
menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional
perusahaan. Bila berbicara mengenai HPP, kita temukan 3 macam harga pokok
yaitu harga pokok persediaan, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.
Ketiganya adalah komponen yang yang saling terkait namun bila kita mendengar
perkataan HPP, maka kita harus konsen mana yang dimaksudkan. Permasalahan itu
timbul karena perbedaan kebutuhan masing-masing tingkat manajemen. Manajer
bagian pembelian (Purchase Manager) lebih fokus pada harga pokok persediaan,
manajer produksi (production manager) atau manajer operasional (Operation
Manager) lebih focus pada harga pokok produksi. Manajemen tingkat puncak
tentunya akan lebih cenderung focus pada harga pokok penjualan.
Komponen yang paling besar dalam
operasional perusahaan pada perusahaan dagang maupun perusahaan industri adalah
persediaan. Karena harga pokok persediaan adalah bagian dari persediaan yang
telah digunakan, Jadi perhatian lebih besar ditujukan pada harga pokok
persediaan cukup beralasan. Namun hal itu tidak cukup bagi manajer
operasional karena komponen biaya produksi baik biaya tenaga kerja langsung
maupun biaya overhead pabrik juga merupakan komponen penting yang berada dalam
ruang lingkup tugasnya. Karena itu manajer produksi atau manajer operasional
pada perusahaan industri akan focus pada harga pokok produksi yaitu Harga pokok
persediaan ditambah biaya produksi. Perusahaan Jasa tidak memiliki kedua
komponen tersebut sehingga pada perusahaan jasa jelas hanya harga pokok yang
terdiri dari biaya biaya operasional.
Walaupun harga pokok adalah bagian
dari laporan laba rugi namun laporan harga pokok juga dilaporkan secara
terpisah. Bentuk laporan harga pokok disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dan
metode akuntansi yang dipilih.
Metode pepertual inventory adalah
metode yang banyak digunakan pada system akuntansi computer namun masih banyak
akuntan yang sangat familiar dengan metode Phisikal Inventori. Metode
phisikal inventori semakin ditinggalkan karena system akuntansi computer dengan
metode perpetual dapat memberikan informasi setiap saat tanpa harus
menunggu perhitungan fisik persediaan bahkan dapat menampilkan hasil
perhitungan harga pokok untuk suatu product yang akan diproduksi. Dengan
demikian diperoleh laporan harga pokok dalam bentuk rencana dan laporan harga
pokok realisasi.
Jenis-Jenis Harga Pokok
1.
Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan pengorbanan sumber
ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh
suatu produk. Dari definisi tersebut dapat kita simpulkan, bahwa harga pokok
produksi merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang diukur dengan
satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh penghasilan sehingga informasi
mengenai harga pokok produk dapat digunakan sebagai dasar penentuan harga jual
produk disamping sebagai dasar untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang
berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.
Biaya produksi merupakan biaya-biaya
yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai yang siap
untuk dijual, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya diluar biaya
produksi, seperti biaya-biaya untuk kegiatan administrasi dan umum, biaya
penelitian dan pengembangan, biaya distribusi serta biaya-biaya penjualan
seperti gaji dan komisi bagian pemasaran. Menurut obyek pengeluarannya biaya
produksi dibagi menjadi:
Pemakaian Bahan Baku
Pemakaian bahan baku dalam arti luas adalah elemen
yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan barang jadi, contohnya: kertas dan
tinta dalam perusahaan percetakan. Pemakaian bahan dihitung dari real pemakaian
bahan berdasarkan bon permintaan bahan.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang
dikeluarkan untuk mengerjakan bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
Perhitungan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan jam kerja efektif (tidak
termasuk idle time) dikalikan dengan upah perjam.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi yang
dibebankan selain bahan baku dan tenaga kerja langsung. contohnya: penyusutan
gedung, biaya sewa gedung, perbaikan mesin, tenaga kerja tidak langsung, dll.
Dalam menghitung biaya overhead yang harus dilakukan adalah menetapkan tariff
standar dari seluruh komponen biaya overhead, penentuan tariff dapat dihitung
dari anggaran ataupun biaya-biaya yang sudah terealisasi sebelumnya.
Perhitungan biaya overhead yang diperhitungkan merupakan perkalian dari tariff
standar perjam dengan jam mesin efektif actual setiap proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar