Kamis, 13 Juni 2013

makalah harga pokok full costing

BAB II
PEMBAHASAN
HARGA POKOK-FULL COSTING
HARGA POKOK
Penegrtian Harga Pokok
Harga pokok dikenal dengan nama singkatnya “HPP” adalah salah satu komponen dari laporan laba rugi,  yang menjadi perhatian manajemen perusahaan dalam mengendalikan operasional perusahaan. Bila berbicara mengenai HPP, kita temukan 3 macam harga pokok yaitu harga pokok persediaan, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan. Ketiganya adalah komponen yang yang saling terkait namun bila kita mendengar perkataan HPP, maka kita harus konsen mana yang dimaksudkan. Permasalahan itu timbul karena perbedaan kebutuhan masing-masing tingkat manajemen. Manajer bagian pembelian (Purchase Manager) lebih fokus pada harga pokok persediaan, manajer produksi (production manager) atau manajer operasional (Operation Manager) lebih focus  pada harga pokok produksi. Manajemen tingkat puncak tentunya akan lebih cenderung focus pada harga pokok penjualan.
Komponen yang paling besar dalam operasional perusahaan pada perusahaan dagang maupun perusahaan industri adalah persediaan. Karena harga pokok persediaan adalah bagian dari persediaan yang telah digunakan, Jadi perhatian lebih besar ditujukan pada harga pokok persediaan cukup beralasan. Namun hal itu tidak  cukup bagi manajer operasional karena komponen biaya produksi baik biaya tenaga kerja langsung maupun biaya overhead pabrik juga merupakan komponen penting yang berada dalam ruang lingkup tugasnya. Karena itu manajer produksi atau manajer operasional pada perusahaan industri akan focus pada harga pokok produksi yaitu Harga pokok persediaan ditambah biaya produksi. Perusahaan Jasa tidak memiliki kedua komponen tersebut sehingga pada perusahaan jasa jelas hanya harga pokok yang terdiri dari biaya biaya operasional.
Walaupun harga pokok adalah bagian dari laporan laba rugi namun laporan harga pokok juga dilaporkan secara terpisah. Bentuk laporan harga pokok disesuaikan dengan kebutuhan manajemen dan metode akuntansi yang dipilih.
Metode pepertual inventory adalah metode yang banyak digunakan pada system akuntansi computer namun masih banyak akuntan yang sangat familiar dengan metode Phisikal Inventori.  Metode phisikal inventori semakin ditinggalkan karena system akuntansi computer dengan metode perpetual dapat memberikan informasi setiap saat tanpa harus menunggu perhitungan fisik persediaan bahkan dapat menampilkan hasil perhitungan harga pokok untuk suatu product yang akan diproduksi. Dengan demikian diperoleh laporan harga pokok dalam bentuk rencana dan laporan harga pokok realisasi.
Jenis-Jenis Harga Pokok
1.     Harga Pokok Produksi
Harga pokok produksi merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh suatu produk. Dari definisi tersebut dapat kita simpulkan, bahwa harga pokok produksi merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh penghasilan sehingga informasi mengenai harga pokok produk dapat digunakan sebagai dasar penentuan harga jual produk disamping sebagai dasar untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pengelolaan perusahaan.
            Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mengolah bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya diluar biaya produksi, seperti biaya-biaya untuk kegiatan administrasi dan umum, biaya penelitian dan pengembangan, biaya distribusi serta biaya-biaya penjualan seperti gaji dan komisi bagian pemasaran. Menurut obyek pengeluarannya biaya produksi dibagi menjadi:
Pemakaian Bahan Baku
Pemakaian bahan baku dalam arti luas adalah elemen yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan barang jadi, contohnya: kertas dan tinta dalam perusahaan percetakan. Pemakaian bahan dihitung dari real pemakaian bahan berdasarkan bon permintaan bahan.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya yang dikeluarkan untuk mengerjakan bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung berdasarkan jam kerja efektif (tidak termasuk idle time) dikalikan dengan upah perjam.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik merupakan biaya produksi yang dibebankan selain bahan baku dan tenaga kerja langsung. contohnya: penyusutan gedung, biaya sewa gedung, perbaikan mesin, tenaga kerja tidak langsung, dll. Dalam menghitung biaya overhead yang harus dilakukan adalah menetapkan tariff standar dari seluruh komponen biaya overhead, penentuan tariff dapat dihitung dari anggaran ataupun biaya-biaya yang sudah terealisasi sebelumnya. Perhitungan biaya overhead yang diperhitungkan merupakan perkalian dari tariff standar perjam dengan jam mesin efektif actual setiap proses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar