Rabu, 30 Oktober 2013

akuntansi biaya, harga standar



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

B.            RUMUSAN MASALAH
    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan biaya standar?
2.      Apa saja biaya standar dalam harga pokok produksi?
3.      Bagaimana penerapan biaya standar dalam akuntansi?
4.      Bagaimana penerapan sistem biaya standar pada metode harga  pokok pesanan?

C.            TUJUAN MAKALAH
       Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Pengertian biaya standar dan sistem biaya standar;
2.      ;
3.      Penerapan biaya standar dalam akuntansi;
4.      penerapan sistem biaya standar pada metode harga  pokok pesanan.











BAB III
PEMBAHASAN

III.1 DEFINISI
A.    Pengertian Biaya Standar
Standar digunakan di perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproses bahan baku menjadi barang jadi, dengan demikian produk dapat dihitung setelah produksi selesai dan dapat juga dihitung di muka sebelum produksi dimulai. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Bila biaya-biaya tersebut ditentukan di muka maka biaya-biaya tersebut merupakan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
Mulyadi (2005 : 387) mengemukakan bahwa : “ Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.”
Berdasarkan definisi di atas, maka biaya standar merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya, besarnya pengeluaran biaya yang sesungguhnya terjadi tidak boleh menyimpang dari standar yang sudah ditentukan. Jika terjadi penyimpangan terhadap standar maka yang dianggap benar adalah standarnya.
Standar pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai standar ideal (ideal standard) dan standar yang dicapai saat kini (currently attainable standard), atau rata-rata biaya yang lalu. Standar ideal atau standar teoritis adalah standar yang menghendaki adanya efisiensi yang maksimum yang hanya dapat dicapai apabila segala sesuatunya beroperasi secara sempurna, tidak ada kerusakan mesin, kelambatan, atau keterampilan yang kurang sempurna. Currently attainable standard atau attainable high performance adalah standar yang dapat dicapai dalam kondisi operasi yang efisien, standar yang didasarkan pada tingkat efisiensi tertinggi yang dapat dicapai oleh para karyawan. Standar tersebut memberikan toleransi kemungkinan terjadi kerusakan yang normal, keterlambatan, dan kekurang-sempurnaan keterampilan.
Kusnadi, dkk (2001 : 253) mengemukakan : “Biaya standar adalah biaya yang diharapkan dapat dicapai untuk proses satu produk tertentu dalam kondisi normal.” Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksanaan dalam melaksanakan pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Ø  Pengertian Sistem Biaya Standar
Sistem biaya standar adalah salah satu sistem harga pokok yang di tentukan dimuka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besar nya biaya bahan bau, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu. Biaya standar  dipakai sebagai alat untuk mengukur dan menilai prestasi pelaksanaan, oleh karena itu biaya standar harus di tentukan dengan teliti dan ilmiah melalui penelitian teknis, penilaian prestasi, penelitian laboratorium, penelitian gerak dan waktu, penentuan standar kualitas dan kualitas, penelitian tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti, terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.
       I.            MANFAAT BIAYA STANDAR
Pemakaian biaya standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk:
a.       Perencanaan
Penetapan biaya standar didasarkan atas investigasi, studi, dan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi biaya standar. Standar tersebut dapat dipakai sebagai dasar yang kuat untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dengan efisien, ekonomis, dan teliti.
b.      Koordinasi
Koordinasi adalah fungsi untuk membuat semua bagian di dalam perusahaan  berdaya upaya mencapai tujuan perusahaan secara terkoordinasi. Penetapan dan pemakaian biaya standar akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian di dalam organsasi perusahaan yang berhubungan dengan standar tersebut.
c.       Pengambilan Keputusan
Pemakaian biaya standar menentukan biaya yang seharusnya terjadi sebelum produk atau jasa mulai diolah atau dikerjakan. Informasi biaya standar tersebut sangat bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengabilan keputusan.
d.      Pengendalian Biaya
Biaya standar mencerminkan biaya yang seharusnya terjadi yang ditentukan untuk setiap elemen biaya dan pada setiap departemen dimana produk di olah. Biaya standar tersebut akan dapat di pakai sebagai alat pengendalian biaya dan menilai prestasi pelaksanaan dengan baik.
e.       Memungkinkan Diterapkan ̋ Prinsip Pengecualian ˝  (Principle of Exception)
Pada pabrik besar memiliki karyawan yang relatif banyak dan kegiatan berbagai macam, hal ini mengakibatkan eksekutif atau pengawasan tidak dapat menilai efisiensi dan produktivitas setiap individu. Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen harus menggunakan “ prinsip pengecualian “, yaitu menitikkan perhatiannya kepada hal-hal yang menyimpang dibanding dengan standar yang sudah ditetapkan. Perhitungan dan analisa selisih biaya standar akan dapat menunjukkan elemen biaya apa, pada departemen mana, apa penyebabnya, dan siapa yang bertanggungjawab terhadap selisih biaya tersebut.
f.       Penentuan Insentif kepada Personal
Standar yang baik adalah standar yang masuk akal dan memungkinkan untuk dapat dicapai oleh para pelaksana. Apabila standar dikaitkan ddengan pemberian insentif kepada karyawan yang dapat berprestasi lebih baik dibandingkan standar, maka karyawan akan memperoleh motivasi untuk berprestasi. Bentuk insentif kepada karyawan misalnya berupa: bonus dalam bentuk uang, hadiah, waktu libur, promosi dan sebagainya.
g.      Menekankan atau Mengurangi Biaya Administrasi
Pemakaian biaya standar dapat menekan atau mengurangi waktu, tenaga dan biaya administrasi.

    II.            JENIS–JENIS STANDAR
Berbagai jenis standar yang dapat dipertimbangkan penggunaannya oleh perusahaan harus didasarkan kepada faktor-faktor anggapan sebagai berikut:
1.      Faktor Tingkat Harga
Beberapa konsep tingkat harga yang dapat dipakai untuk menentukan biaya standar adalah:
a.       Standar Ideal (ideal standard)
Standar ideal untuk tingkat harga mendasarkan anggapan kepada tingkat harga bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang paling rendah. Apabila tidak ada perubahan yang besar terhadap keadaan perekonomian, standar ideal ini jarang diubah.
b.      Standar Normal (Normal Standar)
Standar normal untuk tingkat harga mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan rata-rata yang diharapkan terjadi dalam siklus perusahaan.standar harga ini umumnya tidak direvisi sebelum skedul perusahaan berakhir.
c.       Standar karen (current standard)
Standar karen untuk tingkat harga mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan akan terjadi didalam periode akuntansi pemakian standar.
d.      Standar dasar (basic standard)
Standar dasar untuk tingkat harga menggunakan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan terjadi pada tahun pertama (permulaan) penggunaan standar.
2.      Faktor Tingkat Prestasi
Di dalam menyusun standar harus didasarkan kepada konsep tingkat presentasi yang akseptabel (pantas) dapat dicapai. Penentuan tingkat presentasi standar dapat dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Standar prestasi teoritis (theorical performance standard)
Standar prestasi teoritis disebut pula standar ideal atau standar sempurna.standar ini didasarkan kepada anggapan bahwa semua pelaksana akan dapat bekerja dengan tingkat yang paling efisien.
b.      Standar prestasi terbaik yang dicapai (attainable good performance standard)
Standar prestasi ini didasarkan kepada standar prestasi teoritis dengan memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yang tidak dapat dihindari terjadinya.
c.       Standar prestasi rata-rata masa lalu (avarage past performance standard)
Standar prestasi ini mendasarkan kepada rata-rata prestasi masalalu untuk menentukan standar prestasi yang akan datang. Standar prestasi ini umumnya relatif mudah dicapai, akan tetapi bukan merupakan alat pengukur prestasti yang baik. Rata-rata prestasi masa lalu umumnya terdapat unsur prestasi yang tidak efisen yang seharusnya tidak dimasukkan kedalam penentuan standar.
d.      Standar normal (normal performance standard)
Standar prestasi nornam didasarkan atas taksiran tingkat prestasi dan efisiensi yang normal dapat dicapai oleh para pelaksana diwaktu yang akan datang, standar prestasi normal ini ditentukan untung jangka waktu yang relatif panjang dengan cara mengeliminasi keadaan yang bersifat musiman dan fluktuasi yang bersifat siklikal ( cyclical).
3.      Faktor Tingkat Produksi
Tingkat produksi yang dapat dipertimbangkan di dalam penentuan standar adalah sebagai berikut:
a.       Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard)
Standar kapasitas teoritis mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti. Pada standar teoritis tidak memperhitungkan hambatan-hambatan atau pemberhentian kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari, baik yang disebabkan faktor internal atau eksternal.
b.      Standar kapasitas praktis (practical capasity standard)
Standar kapasitas paraktis merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang.standar kapasitas praktis didasarkan kepada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari karena faktor internal perusahaan, jadi didasarkan kepada kegiatan pabrik dengan tingkat efisiensi yang diharapkan dapat dicapai pada kondisi pemakaian standar.
c.       Standar kapasitas normal (normal capacity standard)
Standar kapasitas normal juga merupakan konsep pendekatan jangka panjang. Standar kapasitas normal adalah standar kegiatan produksi yang di hitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari baik yang datangnya dari faktor internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
d.      Standar kapasitas yang diharapkan (expected capacity standard)
Standar kapasitas yang diharapkan mendasarkan epada kegiatan produksi yang diharapkan dapat dicapai pada periode akuntansi pemakaian standar, sehingga merupakan pendekatan jangka pendek.
Setelah faktor-faktor anggapan yang mempengaruhi standar dipertimbangkan, maka perusahaan dapat memilih kombinasi dari ketiga faktor tersebut, misalnya digunakan: standar tingkat harga karen, standar prestasi terbaik yang dapat dicapai, dan standar tingkat produksi normal.
 III.            PENENTUAN BIAYA STANDAR
Agar biaya standar dapat dipakai dengan baik, maka penyusunannya harus diserahkan kepada sejumlah karyawan atau sekelompok karyawan yang diberi wewenang dan bertanggung jawab atas penentuan standar tersebut, untuk lebih efektifnya standar maka wewenang dari badan yang menentukan standar tersebut hendaknya sederajat dengan fihak-fihak yang harus bertanggung jawab atas selisih biaya yang timbul.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar