Rabu, 30 Oktober 2013

akuntansi biaya, harga standar



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG MASALAH

B.            RUMUSAN MASALAH
    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apa yang dimaksud dengan biaya standar?
2.      Apa saja biaya standar dalam harga pokok produksi?
3.      Bagaimana penerapan biaya standar dalam akuntansi?
4.      Bagaimana penerapan sistem biaya standar pada metode harga  pokok pesanan?

C.            TUJUAN MAKALAH
       Berdasarkan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Pengertian biaya standar dan sistem biaya standar;
2.      ;
3.      Penerapan biaya standar dalam akuntansi;
4.      penerapan sistem biaya standar pada metode harga  pokok pesanan.











BAB III
PEMBAHASAN

III.1 DEFINISI
A.    Pengertian Biaya Standar
Standar digunakan di perusahaan manufaktur atau perusahaan yang memproses bahan baku menjadi barang jadi, dengan demikian produk dapat dihitung setelah produksi selesai dan dapat juga dihitung di muka sebelum produksi dimulai. Biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik. Bila biaya-biaya tersebut ditentukan di muka maka biaya-biaya tersebut merupakan biaya standar untuk bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
Mulyadi (2005 : 387) mengemukakan bahwa : “ Biaya standar adalah biaya yang ditentukan di muka, yang merupakan jumlah biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk atau untuk membiayai kegiatan tertentu, dibawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain tertentu.”
Berdasarkan definisi di atas, maka biaya standar merupakan pedoman dalam pengeluaran biaya, besarnya pengeluaran biaya yang sesungguhnya terjadi tidak boleh menyimpang dari standar yang sudah ditentukan. Jika terjadi penyimpangan terhadap standar maka yang dianggap benar adalah standarnya.
Standar pada umumnya dapat diklasifikasikan sebagai standar ideal (ideal standard) dan standar yang dicapai saat kini (currently attainable standard), atau rata-rata biaya yang lalu. Standar ideal atau standar teoritis adalah standar yang menghendaki adanya efisiensi yang maksimum yang hanya dapat dicapai apabila segala sesuatunya beroperasi secara sempurna, tidak ada kerusakan mesin, kelambatan, atau keterampilan yang kurang sempurna. Currently attainable standard atau attainable high performance adalah standar yang dapat dicapai dalam kondisi operasi yang efisien, standar yang didasarkan pada tingkat efisiensi tertinggi yang dapat dicapai oleh para karyawan. Standar tersebut memberikan toleransi kemungkinan terjadi kerusakan yang normal, keterlambatan, dan kekurang-sempurnaan keterampilan.
Kusnadi, dkk (2001 : 253) mengemukakan : “Biaya standar adalah biaya yang diharapkan dapat dicapai untuk proses satu produk tertentu dalam kondisi normal.” Sistem biaya standar merupakan suatu sistem akuntansi biaya yang mengolah informasi biaya sedemikian rupa sehingga manajemen dapat mendeteksi kegiatan-kegiatan dalam perusahaan yang biayanya menyimpang dari biaya standar yang ditentukan. Sistem akuntansi biaya ini mencatat biaya yang seharusnya dikeluarkan dan biaya yang sesungguhnya terjadi, dan menyajikan perbandingan antara biaya standar dan biaya sesungguhnya serta menyajikan analisis penyimpangan biaya sesungguhnya dari biaya standar.
Sistem biaya standar dirancang untuk mengendalikan biaya. Biaya standar merupakan alat yang penting di dalam menilai pelaksanaan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika biaya standar ditentukan dengan realistis, hal ini akan merangsang pelaksanaan dalam melaksanakan pekerjaan seharusnya dilaksanakan, dan pada tingkat biaya berapa pekerjaan tersebut seharusnya dilaksanakan.
Ø  Pengertian Sistem Biaya Standar
Sistem biaya standar adalah salah satu sistem harga pokok yang di tentukan dimuka untuk mengolah produk atau jasa tertentu dengan cara menentukan besar nya biaya bahan bau, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik untuk mengolah satu satuan produk atau jasa tertentu. Biaya standar  dipakai sebagai alat untuk mengukur dan menilai prestasi pelaksanaan, oleh karena itu biaya standar harus di tentukan dengan teliti dan ilmiah melalui penelitian teknis, penilaian prestasi, penelitian laboratorium, penelitian gerak dan waktu, penentuan standar kualitas dan kualitas, penelitian tingkat harga sehingga biaya standar dapat ditentukan dengan teliti, terpercaya dan disepakati sebagai norma untuk mengukur pelaksanaan.
       I.            MANFAAT BIAYA STANDAR
Pemakaian biaya standar memberikan manfaat kepada perusahaan untuk:
a.       Perencanaan
Penetapan biaya standar didasarkan atas investigasi, studi, dan penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi biaya standar. Standar tersebut dapat dipakai sebagai dasar yang kuat untuk menyusun rencana kegiatan perusahaan dengan efisien, ekonomis, dan teliti.
b.      Koordinasi
Koordinasi adalah fungsi untuk membuat semua bagian di dalam perusahaan  berdaya upaya mencapai tujuan perusahaan secara terkoordinasi. Penetapan dan pemakaian biaya standar akan membiasakan adanya koordinasi antar bagian di dalam organsasi perusahaan yang berhubungan dengan standar tersebut.
c.       Pengambilan Keputusan
Pemakaian biaya standar menentukan biaya yang seharusnya terjadi sebelum produk atau jasa mulai diolah atau dikerjakan. Informasi biaya standar tersebut sangat bermanfaat bagi manajemen sebagai dasar pengabilan keputusan.
d.      Pengendalian Biaya
Biaya standar mencerminkan biaya yang seharusnya terjadi yang ditentukan untuk setiap elemen biaya dan pada setiap departemen dimana produk di olah. Biaya standar tersebut akan dapat di pakai sebagai alat pengendalian biaya dan menilai prestasi pelaksanaan dengan baik.
e.       Memungkinkan Diterapkan ̋ Prinsip Pengecualian ˝  (Principle of Exception)
Pada pabrik besar memiliki karyawan yang relatif banyak dan kegiatan berbagai macam, hal ini mengakibatkan eksekutif atau pengawasan tidak dapat menilai efisiensi dan produktivitas setiap individu. Untuk mengatasi masalah tersebut manajemen harus menggunakan “ prinsip pengecualian “, yaitu menitikkan perhatiannya kepada hal-hal yang menyimpang dibanding dengan standar yang sudah ditetapkan. Perhitungan dan analisa selisih biaya standar akan dapat menunjukkan elemen biaya apa, pada departemen mana, apa penyebabnya, dan siapa yang bertanggungjawab terhadap selisih biaya tersebut.
f.       Penentuan Insentif kepada Personal
Standar yang baik adalah standar yang masuk akal dan memungkinkan untuk dapat dicapai oleh para pelaksana. Apabila standar dikaitkan ddengan pemberian insentif kepada karyawan yang dapat berprestasi lebih baik dibandingkan standar, maka karyawan akan memperoleh motivasi untuk berprestasi. Bentuk insentif kepada karyawan misalnya berupa: bonus dalam bentuk uang, hadiah, waktu libur, promosi dan sebagainya.
g.      Menekankan atau Mengurangi Biaya Administrasi
Pemakaian biaya standar dapat menekan atau mengurangi waktu, tenaga dan biaya administrasi.

    II.            JENIS–JENIS STANDAR
Berbagai jenis standar yang dapat dipertimbangkan penggunaannya oleh perusahaan harus didasarkan kepada faktor-faktor anggapan sebagai berikut:
1.      Faktor Tingkat Harga
Beberapa konsep tingkat harga yang dapat dipakai untuk menentukan biaya standar adalah:
a.       Standar Ideal (ideal standard)
Standar ideal untuk tingkat harga mendasarkan anggapan kepada tingkat harga bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang paling rendah. Apabila tidak ada perubahan yang besar terhadap keadaan perekonomian, standar ideal ini jarang diubah.
b.      Standar Normal (Normal Standar)
Standar normal untuk tingkat harga mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan rata-rata yang diharapkan terjadi dalam siklus perusahaan.standar harga ini umumnya tidak direvisi sebelum skedul perusahaan berakhir.
c.       Standar karen (current standard)
Standar karen untuk tingkat harga mendasarkan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan akan terjadi didalam periode akuntansi pemakian standar.
d.      Standar dasar (basic standard)
Standar dasar untuk tingkat harga menggunakan anggapan kepada tingkat harga yang diharapkan terjadi pada tahun pertama (permulaan) penggunaan standar.
2.      Faktor Tingkat Prestasi
Di dalam menyusun standar harus didasarkan kepada konsep tingkat presentasi yang akseptabel (pantas) dapat dicapai. Penentuan tingkat presentasi standar dapat dipertimbangkan faktor-faktor sebagai berikut:
a.       Standar prestasi teoritis (theorical performance standard)
Standar prestasi teoritis disebut pula standar ideal atau standar sempurna.standar ini didasarkan kepada anggapan bahwa semua pelaksana akan dapat bekerja dengan tingkat yang paling efisien.
b.      Standar prestasi terbaik yang dicapai (attainable good performance standard)
Standar prestasi ini didasarkan kepada standar prestasi teoritis dengan memperhitungkan hambatan-hambatan prestasi yang tidak dapat dihindari terjadinya.
c.       Standar prestasi rata-rata masa lalu (avarage past performance standard)
Standar prestasi ini mendasarkan kepada rata-rata prestasi masalalu untuk menentukan standar prestasi yang akan datang. Standar prestasi ini umumnya relatif mudah dicapai, akan tetapi bukan merupakan alat pengukur prestasti yang baik. Rata-rata prestasi masa lalu umumnya terdapat unsur prestasi yang tidak efisen yang seharusnya tidak dimasukkan kedalam penentuan standar.
d.      Standar normal (normal performance standard)
Standar prestasi nornam didasarkan atas taksiran tingkat prestasi dan efisiensi yang normal dapat dicapai oleh para pelaksana diwaktu yang akan datang, standar prestasi normal ini ditentukan untung jangka waktu yang relatif panjang dengan cara mengeliminasi keadaan yang bersifat musiman dan fluktuasi yang bersifat siklikal ( cyclical).
3.      Faktor Tingkat Produksi
Tingkat produksi yang dapat dipertimbangkan di dalam penentuan standar adalah sebagai berikut:
a.       Standar kapasitas teoritis (theoritical capacity standard)
Standar kapasitas teoritis mendasarkan kepada kemampuan produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti. Pada standar teoritis tidak memperhitungkan hambatan-hambatan atau pemberhentian kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari, baik yang disebabkan faktor internal atau eksternal.
b.      Standar kapasitas praktis (practical capasity standard)
Standar kapasitas paraktis merupakan salah satu konsep pendekatan jangka panjang.standar kapasitas praktis didasarkan kepada tingkatan produksi teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan kegiatan produksi yang tidak dapat dihindari karena faktor internal perusahaan, jadi didasarkan kepada kegiatan pabrik dengan tingkat efisiensi yang diharapkan dapat dicapai pada kondisi pemakaian standar.
c.       Standar kapasitas normal (normal capacity standard)
Standar kapasitas normal juga merupakan konsep pendekatan jangka panjang. Standar kapasitas normal adalah standar kegiatan produksi yang di hitung dari standar kegiatan teoritis dikurangi hambatan-hambatan yang tidak dapat dihindari baik yang datangnya dari faktor internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
d.      Standar kapasitas yang diharapkan (expected capacity standard)
Standar kapasitas yang diharapkan mendasarkan epada kegiatan produksi yang diharapkan dapat dicapai pada periode akuntansi pemakaian standar, sehingga merupakan pendekatan jangka pendek.
Setelah faktor-faktor anggapan yang mempengaruhi standar dipertimbangkan, maka perusahaan dapat memilih kombinasi dari ketiga faktor tersebut, misalnya digunakan: standar tingkat harga karen, standar prestasi terbaik yang dapat dicapai, dan standar tingkat produksi normal.
 III.            PENENTUAN BIAYA STANDAR
Agar biaya standar dapat dipakai dengan baik, maka penyusunannya harus diserahkan kepada sejumlah karyawan atau sekelompok karyawan yang diberi wewenang dan bertanggung jawab atas penentuan standar tersebut, untuk lebih efektifnya standar maka wewenang dari badan yang menentukan standar tersebut hendaknya sederajat dengan fihak-fihak yang harus bertanggung jawab atas selisih biaya yang timbul.

makalah akuntansi internasional, FOREIGN CURRENCY TRANSACTION



BAB II
PEMBAHASAN
A.       FOREIGN CURRENCY TRANSACTION
Transaksi mata uang asing  adalah transaksi dimana nilau tukarnya dinyatakan dalam mata uang selain mata uang fungsional suatu entitas. Transksi Luar negeri adalah  transaksi yang terjadi antar negara atau antar perusahaan dari Negara yang berbeda.
PSAK No. 10 untuk Transaksi Mata Uang Asing Dan Untuk Laporan keuangan Mata Uang Luar Negeri. Untuk transaksi mata uang asing selaian kontrak berjangka, maka:
  1. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, penerimaan, pengeluaran, keuntungan dan kerugian yang timbul dari transaksi tersebut harus dicatat dan dinilai dalam mata uang fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
  2. Pada setiap tanggal neraca, saldo yang dicatat dalam mata uang selain mata uang fungsional dari entitas yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs sekarang.
  3. Pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dilaporkan kedalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tanggal neraca. Apabila ada kesulitan dalam menentukan kurs tanggal neraca maka dapat digunakan kurs tengah Bank Indonesia.
  4. Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi.
Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.


Ø  Transaksi Pasar Valuta Asing 
Berikut Jenis-jenis Transaksi Pasar Valuta Asing : 
1 . Transaksi Spot
Transaksi SPOT adalah transaksi yang melibatkan dua jenis mata uang yang berbeda dengan nilai yang telah disepakati. Penyelesaian transaksi ini biasanya memakan waktu dua hari kerja setelah tanggal transaksi. Misalnya sebuah bank menetapkan nilai tukar mata uang EURO terhadap US Dollar adalah 1.2235 / 1.2240. Ini berarti bank tersebut bersedia membeli US$ 1 pada harga 1.2235 dan bersedia menjual US$ 1 pada harga 1.2240. Perbedaan antara harga jual dan beli ini dikenal dengan istilah Spread. Pada contoh diatas spread dari nilai tukar EUR / USD adalah sebesar 1.2240 — 1.2235 = 5 point.
2. Transaksi Forward          
Transaksi FORWARD adalah transaksi terjadi antara dua pihak yang meliputi mata uang dari dua negara yang berbeda. Transaksi ini dapat dilakukan diluar bursa (Over the Counter), berdasarkan suatu nilai tukar tertentu dan kesepakatan antara pihak-pihak yang bertransaksi yang dapat diubah oleh kedua pihak melalui suatu kesepakatan dengan waktu jatuh tempo transaksi yang lebih panjang jika dibandingkan transaksi SPOT, waktu jatuh tempo pada umumnya berkisar antara 30, 90, 180 dan 360 hari.
3. Transaksi Swap
Transaksi Swap merupakan suatu transaksi yang merupakan pertukaran dua mata uang dalam sate periode waktu tertentu melalui mekanisme pembelian dengan tanggal spot sekaligus penjualan kembali di waktu yang akan datang dengan tanggal forward atau sebaliknya penjualan dengan tanggal forward serta pembelian kembali dengan tanggal spot.
4.Transaksi Option
(posisi call atau put) adalah transaksi jual beli valuta asing terhadap rupiah yang merupakan transaksi atas dasar perjanjian yang memberikan hak kepada bank untuk menjual-membeli hak beli atau jual atau suatu transaksi valuta asing terhadap rupiah dengan harga tertentu pada tanggal berakhirnya perjanjian atau  tanggal tertentu dalam periode perjanjian transaksi
Ø  Transaksi Valuta Asing Menurut Islam
Ø  Pengertian Valuta Asing (Valas)
Valuta asing (valas) ialah mata uang luar negeri, seperti dollar Amerika, poundsterling Inggris, ringgit Malaysia dan sebagainya. Misalnya saja ketika ada dua  negara yang sedang mengadakan perdagangan international, maka tiap negara membutuhkan valuta asing untuk alat bayar luar negeri, yang dalam dunia perdagangan disebut devisa. Sehingga, akan timbul penawaran dan permintaan devisa di bursa valuta asing. Tetapi, bisa jadi dalam menyelesaikan transaksi tersebut tidak menggunakan kedua mata uang negara tersebut, tetapi menggunakan mata uang negara ketiga, misalnya dollar. Hal ini bisa terjadi bila eksportir maupun importir tidak memiliki mata uang lokal negara masing-masing atau mata uang kedua negara itu sangat jarang diperdagangkan karena mata uangnya sangat lemah. Ini berarti mata uang yang dipergunakan itu adalah mata uang yang populer di kedua negara itu, misalnya dollar.
Kurs mata uang tersebut bisa berubah-ubah, tergantung pada situasi ekonomi negara masing-masing.Islam mengakui perubahan nilai mata uang asing dari waktu ke waktu secara sunnatullah (mekanisme pasar). Bila perubahan itu terlalu tinggi, maka campur tangan pemerintah diperlukan untuk menjaga stabilitas mata uang, karena Islam menginginkan terciptanya stabilitas kurs mata uang.
Transaksi jua beli valuta asing sebagaimana yang digambarkan di atas, umumnya diselenggarakan di pasar valuta asing, money changer, bank devisa dan perusahaan bisnis valas. Transaksi valas di bank konvensional sendiri, selain menyediakan layanan transaksi tunai berdasar nilai kurs pada saat itu, juga menyediakan layanan transaksi forward, currency swap, dan option.
Transaksi tunai adalah transaksi penjualan atau pembelian valuta asing berdasar nilai kurs hari ini, yang mempunyai 3 cara penyerahan yaitu today, tomorrow dan  spot. Transaksi Today adalah transaksi pembelian atau penjualan valuta asing (USD) terhadap valuta domestik (Rp) atau terhadap valuta asing lainnya berdasar nilai kurs hari ini dengan penyerahan hari ini juga. Sedang tomorrow juga berdasarkan nilai kurs hari ini tapi penyerahan dilakukan keesokan hari atau satu hari kerja setelah tanggal transaksi. Untuk Spot sendiri, juga berdasar nilai kurs hari ini dan diserahkan dua hari kerja setelah transaksi.
Ø  Bagaimana transaksi valuta asing menurut syariah?
Berikut ini adalah fatwa Dewan Syariah Nasional (DSN) NO.28/DSN-MUI/III/2002 tentang transaksi jual beli mata uang.
Pada prinsipnya transaksi jual beli mata uang adalah boleh dengan ketentuan sebagai berikut:
  • Tidak untuk spekulasi (untung-untungan)
  • Ada kebutuhan transaksi atau untuk berjaga-jaga (simpanan)
  • Apabila transaksi dilakukan terhadap mata uang sejenis maka nilainya harus sama dan secara tunai (at-taqabudh).
  • Apabila berlainan jenis maka harus dilakukan dengan nilai tukar (kurs) yang berlaku pada saat transaksi dilakukan dan secara tunai.
Adapun ketentuan mengenai hukum Jenis-jenis Transaksi Valuta Asing, dijelaskan dalam fatwa tersebut sebagai berikut:
  • Transaksi Spot, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valuta asing (valas) untuk penyerahan pada saat itu (over the counter) atau penyelesaiannya paling lambat dalam jangka waktu dua hari. Hukumnya adalah boleh, karena dianggap tunai, sedangkan waktu dua hari dianggap sebagai proses penyelesaian yang tidak bisa dihindari dan merupakan transaksi internasional.
  • Transaksi Forward, yaitu transaksi pembelian dan penjualan valas yang nilainya ditetapkan pada saat sekarang dan diberlakukan untuk waktu yang akan datang, antara 2 x 24 jam sampai dengan satu tahun. Hukumnya adalah haram, karena harga yang digunakan adalah harga yang diperjanjikan (muwa'adah) dan penyerahannya dilakukan di kemudian hari, padahal harga pada waktu penyerahan tersebut belum tentu sama dengan nilai yang disepakati, kecuali dilakukan dalam bentuk forward agreement untuk kebutuhan yang tidak dapat dihindari (lil hajah).
  • Transaksi Swap, yaitu suatu kontrak pembelian atau penjualan valas dengan harga spot yang dikombinasikan dengan pembelian antara penjualan valas yang sama dengan harga forward. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maysir (spekulasi).
  • Transaksi Option, yaitu kontrak untuk memperoleh hak dalam rangka membeli atau hak untuk menjual yang tidak harus dilakukan atas sejumlah unit valuta asing pada harga dan jangka waktu atau tanggal akhir tertentu. Hukumnya haram, karena mengandung unsur maisir (spekulasi).
B.       HEDGING FOREIGN EXCHANGE RISK
Menurut Madura (2000:275) hedging adalah tindakan yang dilakukan untuk melindungi sebuah perusahaan dari exposure terhadap nilai tukar. Exposure terhadap fluktuasi nilai tukat adalah sejauh mana sebuah perusahaan dapat dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar.
Menurut Shapiro (1999:144) hedging particular currency exposure means estabilishing an offseting such whatever is lost or gained on the original currency exposure is exactly offset by corresponding foreign exchange gain on loss on the currency hedge.
Hedging dalam definisi di atas merupakan sebuah bagian dari currency exposure yang berarti menentukan sebuah pengganti kerugian kurs mata uang, misalnya kerugian atau keuntungan pada nilai asal currency exposure sebenarnya dapat disamakan dengan keuntungan atau kerugian nilai tukar mata uang pada currency hedge Menurut Eiteman (2003:171-174) hedge is the purchase of contract (including foward foreign exchange) or tangible good that will rise in value and offset a drop in value of another contract or tabgible good.
Hedgers are undertaken to reduce risk by protecting an owner from loss.
Hedge merupakan pembelian suatu kontrak (termasuk foward exchange) atau barang nyata yang nilainya akan meningkat dan kerugian dari jatuhnya nilai tersebut dari kontrak lain atau barang nyata. Pelaku Hedging berusaha melindungi pemilik dari kerugian.
Ø  Teknik-Teknik Hedging
A.    Teknik-teknik hedging jangka pendek
Teknik-teknik yang biasanya dapat digunakan dalam menghedge sebagian atau seluruh transaksinya dalam jangka pendek, dijelaskan oleh Madura (2000:322-333) antara lain:
1. Hedging memakai kontrak future
Kontrak futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu.
2. Hedging memakai kontrak forward
Suatu kontrak antara nasabah dan bank untuk melakukan sejumlah penjualan atau pembelian valuta terhadap valuta lainnya dimasa yang akan datang dengan rate yang telah ditentukan pada saat kontrak dibuat.
Keuntungan foward antara lain :
a)      Menghindari dan memperkecil resiko kurs
b)      Dapat dilakukan sesuai dengan kebutuhan nasabah Tujuan dari foward adalah :
ü  Foward kontrak digunakan untuk mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta di masa mendatang.
ü  Jika ada suatu transaksi bisnis, foward kontrak dapat menghilangkan currency exposure karena kurs valuta untuk masa yang akan datang telah ditetapkan.
c) Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
d) Untuk tujuan spekulasi
3. Hedging memakai instrumen pasar uang.
Hedging memakai instrumen pasar uang melibatkan pengambilan suatu posisi dalam pasar uang untuk melindungi posisi hutang atau piutang di masa depan.
4. Hedging memakai opsi (option) valuta
Opsi menyediakan hak untuk membeli atau menjual suatu valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Tujuan dari option ini untuk hedging.
Ø  Teknik-Teknik Hedging Jangka Panjang
Menurut Madura (2000:342-345) Ada 3 teknik yang sering dipakai untuk meng-hedge exposure jangka panjang yaitu :
a) Kontrak foward jangka panjang (Long foward)
Long Foward adalah kontrak foward jangka panjang. Sama seperti kontrak foward jangka pendek, dapat dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan khusus dari perusahaan. Long foward sangat menarik bagi perusahaan yang telah menandatangani kontrak ekspor atau impor bernilai tetap jangka panjang dan melindungi arus kas mereka jangka panjang.
b) Currency Swap
Currency Swap adalah kesempatan untuk mempertukarkan satu valuta dengan valuta lain pada kurs dan tanggal tertentu dengan menggunakan bank sebagai perantara antara dua belah pihak yang ingin melakukan currency Swap. Tujuan dari swap antara lain:
1. Mengkover resiko exchange rate untuk pembelian/penjualan valuta
2. Transaksi swap akan menghilangkan currency exposure karena pertukaran
kurs pada masa yang akan datang telah ditetapkan.
3. Perhitungan kalkulasi biaya yang pasti
4. Untuk tujuan spekulasi
5. Strategi gapping
Keuntungan swap :
1. Menghindari resiko pertukaran uang
2. Tidak menganggu pos-pos di balance sheet
c) Parallel Loan
Parallel Loan adalah kredit yang melibatkan pertukaran valuta antara dua pihak, dengan kesepakatan untuk menukarkan kembali valuta-valuta tersebut pada kurs dan tanggal tertentu di masa depan. Parallel Loan bisa diidentikan dengan dua swap yang digabungkan menjadi satu, satu swap terjadi pada permulaan kontrak parallel loan dan satunya lagi pada tanggal tertentu di masa depan.
Ø  Pengungkapan Risiko Transaksi Forex
Peringatan singkat tidak mengungkapkan seluruh risiko dan semua aspek penting dari transaksi di titik pasar (" Forex") (dengan pembayaran dan pengiriman segera). Dengan mempertimbangkan semua risiko, Anda harus melaksanakan (melakukan) transaksi hanya jika Anda ("Pedagang " atau "Klien") sepenuhnya memahami sifat kontrak (dan hubungan kontrak) yang akan Anda jalankan, sebagai serta tingkat risiko yang Anda keluarkan. Kegiatan komersial di pasar Valas dan pasar saham tidak diterima banyak orang. Anda harus mempertimbangkan dengan seksama apakah Anda dapat terlibat dalam aktivitas komersial, dengan memperhatikan pengalaman, tujuan, tingkat pelatihan, sumber daya finansial dan situasi yang relevan lainnya.
v  Risiko Umum
ü  Resiko Investasi Umum:
Semua investasi beresiko kehilangan uang. Melakukan investasi menyangkut resiko yang tinggi, termasuk kemungkinan kerugian pokok dan kehilangan lainnya yang mungkin tidak dapat diterima banyak orang. Investasi, tidak seperti tabungan dan giro di bank, tidak dijamin oleh Pemerintah terhadap risiko kerugian pasar. Berbagai instrumen pasar finansial memiliki tingkat yang berbeda dan jenis risiko, sehingga Anda harus mempertimbangkan risiko yang terkait dengan instrumen pasar tertentu tempat Anda ingin berinvestasi
ü  Perdagangan Elektronik
Perdagangan pada sistem transaksi elektronik tidak hanya yang diperdagangkan di pasar lelang terbuka, tapi juga dari perdagangan sistem trading elektronik lain. Jika Anda melakukan transaksi pada sistem transaksi elektronik, Anda akan menghadapi risiko yang terkait dengan sistem ini, termasuk oleh kegagalan perangkat keras dan perangkat lunak yang ada. Akibat kegagalan tersebut kemungkinan pesanan Anda tidak akan dijalankan sesuai instruksi Anda atau tidak dijalankan sama sekali.
ü  Penangguhan atau Pembatasan Perdagangan atau Hubungan Penentuan Harga:
 Kondisi pasar (misalnya likuiditas) dan / atau aturan lain dari pasar tertentu (mis. waktu pasar, waktu bisnis, penangguhan perdagangan, dll) dapat meningkatkan risiko kerugian, sehingga memperumit atau tidak mungkin untuk melakukan transaksi efek, untuk melikuidasi atau menyesuaikan posisi.
ü  Bursa Transaksi Nonaktif:
Perusahaan Anda kenai transaksi off-exchange, akan bertindak sebagai rekanan Anda. Mungkin sulit untuk menghilangkan posisi yang ada, mengkaji nilai, menentukan harga yang dapat diterima, atau untuk menilai risiko. Untuk alasan ini, transaksi ini memerlukan risiko tambahan. Biasanya Bursa Transaksi Nonaktif kurang diatur dan / atau tunduk pada suatu sistem kontrol yang terpisah. Sebelum Anda melakukan transaksi tersebut, Anda harus membiasakan diri dengan peraturan yang berlaku dan risiko yang menyertainya.
ü  Transaksi dalam Yurisdiksi Asing:
Transaksi di pasar lain dalam yurisdiksi asing, termasuk pasar yang secara resmi terkait dengan pasar domestik, dapat membuat Anda terkena risiko tambahan. Pasar tersebut dapat tunduk pada aturan dan hukum yang menawarkan kondisi perlindungan dari yang lain atau memperlemah mereka. Otoritas lokal pembuat peraturan Anda tidak akan dapat menegakkan peraturan atau pasar dalam yurisdiksi lain untuk mengikuti aturan hukum, jika transaksi Anda telah berpengaruh terhadap pasar tersebut. Anda harus mendapatkan informasi lengkap tentang jenis kompensasi yang ada, aturan yang berlaku baik di yurisdiksi negara Anda dan yurisdiksi lainnya yang relevan sebelum Anda mulai bertransaksi.
ü  Kas Yang Disimpan dan Properti:
Anda harus membiasakan diri dengan langkah-langkah untuk melindungi kas dan aktiva lainnya bahwa saat Anda melakukan investasikan baik transaksi domestik dan internasional, terutama dalam hal ketidakmampuan atau kebangkrutan. Sejauh mana Anda dapat melindungi uang atau properti Anda dapat ditentukan oleh hukum asing tertentu atau peraturan lainnya. Dalam beberapa yurisdiksi, barang, didefinisikan sebagai pribadi Anda, akan dipro-ratakan dan juga uang tunai selama untuk tujuan distribusi dalam hal kurangnya dana.
ü  Syarat dan Ketentuan Kontrak:
Anda harus mendapatkan informasi tentang syarat dan ketentuan instrumen pasar tertentu yang Anda perdagangkan serta kewajiban yang terkait (misalnya margin persyaratan dan ketentuan perubahan, batasan pelaksanaan pesanan, kondisi di mana Anda mungkin akan diwajibkan untuk membuat atau menerima pengiriman, tanggal kontrak dan batasan waktu untuk latihan, dll).
ü  Komisi dan Biaya Lain-lain:
 Sebelum Anda memulai transaksi, Anda harus mendapatkan penjelasan yang jelas dan komprehensif dari semua komisi, biaya dan tarif lainnya yang Anda akan harus bayar. Biaya ini akan mempengaruhi keuntungan bersih Anda (jika ada)
ü  Resiko Mata Uang:
Keuntungan atau kerugian dalam transaksi yang dilakukan pada kontrak dalam mata uang asing (transaksi perdagangan dapat dilakukan di yurisdiksi lainnya atau) akan tergantung pada fluktuasi mata uang dalam kasus-kasus di mana terjadi kebutuhan untuk mengkonversi mata uang yang ditentukan dalam kontrak ke mata uang lainnya.
ü  Fasilitas Transaksi:
Nilai transaksi di fasilitas transaksi umum dan elektronik didukung oleh sistem komputer untuk urutan-ruting, pelaksanaan, pencocokan, pendaftaran dan kliring transaksi. Seperti dengan semua fasilitas dan sistem, mereka rentan terhadap gangguan dan kegagalan sementara. Kemampuan Anda untuk memulihkan beberapa kerugian tergantung pada batasan tanggung jawab yang dikenakan oleh sistem penyedia, pasar, kantor kliring atau perusahaan anggota. Pembatasan tersebut dapat bervariasi. Oleh karena itu, dalam hal ini Anda harus mendapatkan penjelasan tentang semua rincian.
ü  Strategi Perdagangan dan Sinyal:
 Efektivitas dari sinyal transaksi di masa lalu tidak menjamin sinyal trading akan sama-sama efektif di masa depan. Ada berbagai alasan mengapa angka perdagangan Anda tampaknya tidak akan sama dengan hasil performa trading yang dipaparkan oleh provider sinyal transaksi, dan mereka (namun tidak terbatas pada) sebagai berikut: berbagai tingkat likuiditas pasar, berbagai ukuran penyebaran pasar, suspensi jalur kredit dan perdagangan, perpajakan oleh otoritas regulasi atau pemerintah yang dipaksakan pada pelaku pasar, baik penjual dan pembeli, termasuk rekanan Anda, kesalahan subjektif, menangani kesalahan, berbagai tingkat kecepatan koneksi, penundaan formasi, transmisi, ruting, dan menerima order; kurangnya mengikuti setiap sinyal transaksi tunggal seperti yang dihasilkan, dampak dari posisi lain yang Anda pegang yang tidak ditempatkan sesuai dengan sinyal atau strategi yang ditawarkan oleh provider sinyal transaksi; berbagai persyaratan margin; bervariasi berhenti -kerugian, batasan, dan ketentuan margining-out; publik atau pasar hari libur, satu kali atau jarang terjadi peristiwa pasar eksogen; ketidakmampuan sementara dari penyedia sinyal transaksi untuk memberikan atau menyampaikan sinyal atau strategi dagang; kurangnya pengalaman dagang, dll


v  Risiko Khusus Valas
ü  Resiko Tinggi Perdagangan Canggih:
Karena kenyataan bahwa faktor risiko yang sangat tinggi dalam transaksi Valas, hanya dana gratis boleh digunakan untuk perdagangan tersebut. Jika Anda tidak memiliki modal ekstra yang mampu membayar untuk kerugian Anda, Anda tidak seharusnya melakukan transaksi di pasar Valas. Perdagangan Valas hanya cocok untuk kelembagaan atau pedagang swasta yang berpengalaman, yang dapat menahan kerugian finansial yang secara substansial dapat melebihi nilai margin atau simpanan.
ü  Pengaruh dari "daya ungkit " atau "Utang Modal ":
Transaksi di Valas sangat berisiko. Jumlah margin awal relatif kecil dibandingkan dengan nilai kontrak Valas, itu sebabnya transaksi didukung oleh "pengaruh". Sebuah gerakan pasar Valas yang relatif kecil akan berdampak secara proporsional lebih besar pada dana yang Anda telah investasikan atau akan dinvestasikan: untuk ini Anda dapat berhasil. Anda mungkin akan mengalami kerugian dana margin awal dan dana lain yang disimpan untuk mempertahankan posisi Anda. Jika pergerakan pasar Valas bertentangan dengan posisi anda atau tingkat margin meningkat, Anda mungkin diminta untuk membayar dana tambahan besar segera atau dalam waktu yang sangat singkat untuk mempertahankan posisi Anda. Jika Anda posisi tidak sesuai dengan kebutuhan dana tambahan dalam waktu yang ditentukan, Anda dapat dilikuidasi dalam kondisi rugi dan Anda akan bertanggung jawab atas segala defisit yang terjadi.
ü  Pengurangan Risiko-Pemesanan atau Strategi:
            Menempatkan "stop-loss " pesanan, yang dirancang untuk membatasi kerugian sampai jumlah tertentu mungkin tidak efektif, karena kondisi pasar tidak memungkinkan untuk menjalankan perintah tersebut. Strategi menggunakan gabungan posisi, seperti "lindung nilai" atau "kunci" bisa sama beresikonya seperti posisi panjang dan pendek.

v  Mendirikan Risiko Khusus
ü  Dana Bisa Kehilangan Nilainya:
Tidak ada jaminan bahwa dana yang diinvestasikan akan mencapai tujuan investasi dan kinerja masa lalu tidak harus dilihat sebagai panduan untuk keuntungan masa mendatang. Nilai investasi dan pendapatan bisa turun dan juga naik, sehingga penanam modal tidak dapat mengembalikan jumlah awal yang diinvestasikan dalam satu atau instrumen finansial lain. Investasi dalam instrumen finansial dapat terpengaruh oleh perubahan dalam peraturan kontrol valuta asing, hukum pajak, pajak penghasilan, peristiwa internasional, politik dan ekonomi dan pemerintahan, kebijakan ekonomi dan moneter.
ü  Risiko Suku Bunga:
 Dana yang diinvestasikan pada obligasi dan surat berharga lainnya dapat jatuh nilainya jika tingkat bunga berubah. Umumnya harga surat utang naik ketika suku bunga turun, sementara harga mereka jatuh pada saat kenaikan suku bunga. Efek hutang jangka panjang biasanya lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga.
ü  Risiko Kredit:
Dana yang diinvestasikan pada obligasi dan pendapatan tetap surat berharga lainnya tunduk pada risiko bahwa penerbit tidak dapat melakukan pembayaran atas efek tersebut. Penerbit mengalami perubahan negatif dalam kondisi finansial yang dapat mengurangi kualitas kredit efek yang akan mengakibatkan fluktuasi efek harga yang lebih besar. Menurunkan peringkat kredit efek juga dapat mengimbangi likuiditas sekuritas, sehingga lebih sulit untuk menjual. Dana yang diinvestasikan pada efek hutang kualitas rendah, lebih rentan terhadap masalah ini dan nilai mereka mungkin lebih tidak stabil.
ü  Valuta Asing Risiko dan Lindung Nilai:
 Sejak dana jaminan dan kewajiban moneter dalam mata uang yang berbeda dari basis simpanan mata uang, kemungkinan dana akan dipengaruhi baik atau tidak baik oleh pertukaran kontrol peraturan atau perubahan kurs antara mata uang dasar dan mata uang lainnya. Perubahan nilai tukar dapat mempengaruhi nilai, dana dividen saham, keuntungan bunga, atau rugi. Nilai tukar antara mata uang ditentukan oleh penawaran dan permintaan di pasar mata uang, neraca pembayaran internasional, intervensi pemerintah, spekulasi dan kondisi ekonomi dan politik lainnya. Jika keamanan mata uang terhadap mata uang naik dasar, nilai efek akan meningkat. Sebaliknya, penurunan nilai tukar mata uang akan berdampak negatif terhadap nilai sekuritas. Dana Deposito dapat melakukan transaksi dalam mata uang asing dalam rangka melindung nilai risiko mata uang. Namun, tidak ada jaminan bahwa dengan melakukan hedging perlindungan akan tercapai. Strategi ini juga bisa membatasi Dana untuk mendapatkan keuntungan dari performa sekuritas Dana jika mata uang di mana efek yang dimiliki oleh Fund naik terhadap mata uang dasar.
ü  Dana Futura dan Opsi:
Dana bisa diinvestasikan dalam pilihan berjangka pada sekuritas, indeks dan suku bunga untuk mengelola portofolio Nasabah lebih efektif. Juga dana yang dapat diinvestasikan dalam futura dan opsi atau kontrak valuta asing untuk melindungi nilai risiko pasar dan mata uang. Transaksi berjangka mengandung resiko yang tinggi. Jumlah margin awal relatif kecil dibandingkan dengan nilai kontrak berjangka, itu sebabnya transaksi tersebut didukung oleh "pengaruh". Sebuah pergerakan pasar yang relatif kecil akan memiliki dampak yang secara proporsional lebih besar, yang dapat berhasil terhadap penanam modal. Dengan menempatkan pesanan tertentu dengan maksud untuk membatasi kerugian sampai jumlah tertentu, mungkin tidak efektif karena kondisi pasar tidak memungkinkan untuk menjalankan perintah tersebut. Transaksi dalam pilihan juga membawa resiko tinggi. Penjualan ("menulis" atau "pemberian") opsi umumnya memerlukan resiko yang lebih tinggi daripada pilihan pembelian. Meskipun premi yang diterima oleh penjual adalah tetap, penjual bisa mengalami kerugian yang jauh melebihi jumlah ini. Penjual juga akan terkena risiko pembeli melaksanakan pilihan dan penjual akan diwajibkan untuk menyelesaikan pilihan secara tunai atau mendapatkan atau memberikan investasi yang mendasarinya. Jika pilihan adalah "tertutup" oleh penjual, memegang posisi terkait dalam investasi yang mendasari atau berjangka atau opsi lainnya, risiko dapat dikurangi.
ü  Kapitalisasi Kecil:
platform transaksi saham, yang menyertakan perusahaan dengan kapitalisasi kecil, memiliki risiko lebih besar dari investasi di platform yang lebih besar, perusahaan yang lebih mapan. Sebagai contoh, perusahaan kapitalisasi kecil mungkin memiliki lini produk yang terbatas, pasar, sumber daya keuangan atau manajerial. Akibatnya, harga sekuritas perusahaan kapitalisasi kecil mungkin lebih stabil. Biaya transaksi untuk efek pada perusahaan kapitalisasi kecil mungkin lebih besar daripada perusahaan dengan kapitalisasi pasar yang besar, dan mereka mungkin kurang cair.
ü  Non-Investasi Utang:
Risiko kredit lebih jelas untuk investasi pada efek dengan pendapatan tetap, dengan peringkat di bawah peringkat investasi atau kualitas yang sebanding. Risiko baku bisa lebih serius dan pasar untuk sekuritas tersebut mungkin kurang aktif, menciptakan kesulitan dalam penjualan efek dengan harga yang layak, serta membuatnya sulit untuk mengevaluasi efek. Pasar saham dapat dikenakan biaya tambahan, jika penerbit itu bangkrut dan pasar mencoba untuk mengambil beberapa kerugian mereka akibat kebangkrutan atau proses serupa lainnya.
ü  Pengungkapan Risiko Sekunder: Investasi Risiko Tinggi
Perdagangan adalah kegiatan yang sangat berisiko dan spekulatif. Perdagangan Valuta Asing adalah sangat spekulatif dan hanya cocok untuk para pelanggan yang: (a) memahami dan bersedia menanggung risiko ekonomi, hukum dan lainnya yang terkait, dan (b) secara finansial dapat menganggap kerugian secara signifikan melebihi margin atau simpanan. Pelanggan menyatakan, menjamin dan setuju bahwa Nasabah memahami risiko tersebut; bahwa Nasabah bersedia dan mampu, secara finansial dan sebaliknya, untuk mengasumsikan risiko Perdagangan Valuta Asing dan bahwa hilangnya seluruh Saldo Rekening Nasabah tidak akan mengubah gaya hidup Konsumen. daya ungkit yang tinggi dan margin yang rendah terkait dengan perdagangan valuta asing dapat mengakibatkan kerugian yang signifikan akibat perubahan harga pada kontrak valuta asing dan kontrak untuk silang - kurs valuta. Margin kebijakan perusahaan mungkin perlu menyediakan dana tambahan sebagai jaminan ke rekening Nasabah dan Nasabah harus segera memenuhi persyaratan margin tersebut. Kegagalan untuk menjaga keseimbangan margin yang dibutuhkan dalam jumlah yang sama atau lebih besar dari 20% dari persyaratan margin awal dapat mengakibatkan penghapusan dari setiap posisi terbuka dengan kerugian yang dihasilkan kepada Nasabah.
v  Risiko Transaksi
Resiko transaksi biasanya melibatkan suatu penerimaan atau pembayaran dalam mata uang asing .Risiko –risiko ini berasal dari transaksi –transaksi ,seperti pembelian dan pemasok dari pemaso asing atau penjualan kepada konsumen asing.Terdapat banyak metode yang dapat ditempuh oleh manajer keuangan untuk membeli perlindungan dari risiko tersebut.Suatu perusahaan dapat memilih beberapa jenis lindingi nilai ( hedging) ,atau apabila berperan sebagai pembeli atau peminjam ,mungkin dapat mempercepat atau menunda pembayaran atau ketetapan pembayaran .Dalam batas –batas tertentu ,kenaikan harga dapat digunakan sebagai berikut:
ü  Lindungi Nilai Berjangka
Lindungi nilai berjangka (foraign hedging)dapat dilakukan dalam pasar pertukaran mata uang asing dan melibatkan kontrak .IC melakukan kontrak dengan pihak lain untuk mengirimkan sejumlah tertentu suatu mata uang kepada pihak tersebit pada tanggal yang akan datang ,yang telah ditetapkan ,sebagai ganti jumlah tertentu mata uang yang lain.Kontrak –kontrak dalam mata uang negara perdagangan besra biasanya tersedia untuk pengiriman 30,60,90,atau 180 hari.Kontrak –kontrak yang berjangka waktu lebih panjang terkadang dapat dinegoisasikan ,sebagaimana juga dengan kontrak-kontrak diluar jangka waktu yang telah ditentukan .
Sebagin besar kontrak lindung nilai berjangka adalah dengan bank atau bank –bank perusahan tersebut .Perusahan dapat di negoisasikan kontrak lindung nilai berjangka dengan banknya dalam mata uang apapun ,tidak hanya yang terkuotasi diatas kertas .Dan tentu saja ,perusahaan dan bank tidak dibatasi oleh periode 1.3.dan 6 bulan ;mereka dapat menyepakati periode waktu apapun untuk masa lebih  dari 1 tahun merupakan hal yang tidak sama.
ü  Lindungi Nilai Melibatkan Kontrak
Exsportir AS Dapat menggunakan lindung nilai berjangka untuk melindungi dirinya dengan cara melakukan kontrak untuk membayarkan  NK9 juta kepada pembeli ( pihak lain dalam kontral)dalam waktu 180 hari sebagai ganti US$1 juta pembeli untuk diantarkan kepada exsportir pada waktu yang bersamaan .Jumlah yang sebenarnya diterima exsportir akan kurang dari US$1 juta karena pembeli menginginkan kompensasi atas nilai resiko jatuhnya nilai mata uang NK selama 180 hari itu. Asumsikan pembeli menginginkan 1 persen dan eksportir setuju. Satu persen berarti $10.000, dan pembeli akan membayar